Random Though

Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 01.20 dini hari, dan sudah berganti hari Kamis 20 September 2018. Detik demi detik sang waktu tampak terus berjalan yang terpampang jelas di ujung kanan atas layar handphone ini. Handphone tempat aku mengetik untuk sekedar menumpahkan sebersit pikiran yang random ini.

Mata ini pun enggan menutup, rasa kantuk yang tiba-tiba hilang sekejap karena terbangun tadi pukul 23.00. Ya tiap malam itu yang terjadi ketika berusaha tidur lebih awal pukul 21.00 maka akan terbangun di malam harinya.

Aku ambil wudhu karena sadar belum sholat isya dan ada panggilan alam ke belakang ketika terbangun. Seolah-olah aku dibangunkan dari tidurku karena sudah terlelap belum melaksanakan kewajibanku sebagai umat muslim menghadap Tuhan YME.

Ingin kupejamkan kembali mata ini tetapi sungguh sia-sia, tidak bisa begitu saja tertidur. Kuputuskan browsing internet, sedikit berselanjar di instagram, Whatssap story, Facebook, check email, kirim email, submit apply vacancy dan membaca webtoon kesukaanku. Apa yang kulakukan seharusnya itu dilakukan esok hari terutama untuk sekedar kirim email apply vacancy. Tetapi entahlah aku lakukan malam itu juga ketika dapat broadcast Whatsap group mengenai info lowker. 

Aktivitasku sehari-hari tak pernah lepas dari gadget canggih touch screen ini. Si ponsel pintar itu adalah satu-satunya hiburan dan juga sumber informasi yang menemaniku sehari-hari. Sepertinya segalanya bergantung dengan ponsel pintar ini. Mulai dari komunikasi terutama dengan aplikasi Whatssap maka bisa dilakukan voice/video call tanpa pulsa karena sudah ada kuota internet, mencari informasi di browser, bahkan hiburan di youtube atau aplikasi sosmed semacam instagram. Bahkan si ponsel juga menunjang segala aktivitasku dalam mobilisasi dengan ojek onlinenya. 

Aku mengaku dan merasa bagian generasi millenial ini. Tetapi yang menjadi pertanyaan kenapa begitu susahnya mencari pekerjaan untukku sendiri apalagi dengan embel embel lulusan salah satu Universitas negeri ternama. Apakah target expected salary bagi generasi millenial yang terlalu tinggi dan perusahaan tak mampu membayarnya? 

Sedikit cerita bulan lalu aku mendapat offering setelah proses interview dari salah satu perusahaan dengan gaji di bawah last salary dan otomatis langsung kutolak dengan alasan tidak meet gajinya. Apakah salah seperti itu? Walaupun aku sangat butuh pekerjaan di masa-masa job seeker ini. Aku sangat sadar butuh pekerjaan untuk menghidupi diriku dan juga membantu 3 adik perempuanku yang sedang kuliah sekaligus ibuku di kampung.

Mengeluh tidak akan pernah mendatangkan solusi. Yang bisa kulakukan sekarang adalah selalu berusaha dan berdoa. Walaupun kadang sering berpikir dan timbul rasa putus asa di usiaku yang sudah kepala 3 ini. Dimana rasanya saya berada di point terbawah hidupku. Ya karena belum bertemu jodohku ditambah pula menjadi job seeker. Tak henti-hentinya ibuku selalu berdoa untukku agar bertemu jodoh dan segera bekerja kembali. Akupun demikian, seolah ibuku benar-benar merasakan yang aku inginkan.

Ya Allah semoga aku bertemu jodohku yang terbaik menurutMu di tahun ini dan bisa menikah tahun ini pula. Berilah hamba kemudahan untuk mencari rejekimu dengan mendapatkan pekerjaan. Sudah hampir 3 bulan masa-masa jobless ini kulalui. Sungguh aku ingin segera bekerja kembali.

Di kamarku yang sepi ini tetiba tercium bau aroma rengginang panas yang digoreng dan aroma ini hanyalah ciptaan otakku saja. Kenangan akan rengginang buatan alm Kakek dan Nenekku muncul begitu saja. Aroma itu mengingatkan seakan-akan aku berada di masa lalu ketika meŕeka masih hidup dan aku masih duduk di bangku SMA. Ah apakah ini pertanda aku mulai homesick lagi? Ya aku akan segera pulang kampung untuk sejenak melepaskab rasa homesick ini dan mengurus beberapa surat untuk submit CPNS. Walapun sudah berkali kali gagal tetapi tetap penasaran untuk tahun ini ingij ikut lagi.
Rasa kantukku harus aku panggil kembali karena benar-benar tidak sehat jika baru bisa tidur pagi hari. Cara terbaik agar bisa mengantuk adalah menjauhkan gadget ini.  Ternyata sudah satu jam aku menghabiskan waktu untuk menuangkan tukisan ini. Saatnya aku harus benar benar tidur karena ada interview esok hari. Semoga semesta mendukungku agar diberi kekuatan dan kemudahsn ketika interview. Oyasumi nasai ^^


Komentar

Posting Komentar